Rabu, 31 Desember 2014

Mereka Merindu

           
           Detik berdetak seiring perasaan rindu menumbuh
           Hari berganti seraya hasrat bertemu memuncak
           Tapi semesta belum satukan mereka berdua
           Mereka hanya disajikan untuk duduk menatap
           Menatap bersama satu senja, meski berjauhan

“Kita masih melihat bulan yang sama kan ?”
Kata yang selalu mereka selipkan di percakapan kecil itu.
Percakapan kerinduan
Begitu banyak benih kerinduan diantara mereka
Apakah ini terlalu dini untuk menyebutkan bahwa itu awal dari cinta ?

           Dalam percakapan itu, mereka berkilah
           Berkilah bahwa dibawah satu langit dan bulan yg sama kan mampu menutupi
           Menutup rasa rindu
           Namun alam pun tak pernah mengiyakan
           Perasaan itu terus ada dan ada
           Pepatah kuno mengatakan, cinta melahirkan rindu, bila tidak rindu maka tak cinta
           Setiap dari mereka kini terngiang tanya dan malu

Rindu karena cinta ?
Atau cinta jadi rindu ?
Sebab akibat ini yang menimbulkan tanya

           Bagi mereka kalimat itu bukanlah penting
           Tak penting karena apa dan bagaimana bisa
           Mereka tak dapat membohongi perasaan satu sama lain
           Atau mungkin mereka saling mencintai
           Bersama kerinduan tiada berhilir
           Dari terang pagi hingga sunyi malam

Entah sampai waktunya tiba
Biarlah kerinduan ini hanya teruntuk dia yang memang pantas untuk dirindukan, ucap mereka
Bersama dinginnya malam, angin membawa pesan singkatnya
Sebuah pesan yang bertuliskan sajak cinta dua insan

           Rindu seiring nafas mereka
           Kerinduan yang tertanam dalam sanubari
           Rindu menjelma dalam sajak-sajak mendayu diantara mereka
           Mereka tak hirau dingin ketika itu, karena ada rasa yg menghangatkan

Dari rembulan malam hingga terang mentari mereka bercakap melepaskan perasaan itu
Seraya bermunajat akan kisah mereka, akan rasa yg datang dan sulit pergi
Akan sosok yg selama ini didamba, akan masa-masa setelah malam dingin ini

           Ini sajak rindu
           Mereka sebut ini komunikasi verbal hati
           Yang akan terus menunggu sampai tiba pertemuan itu
           Pertemuan yang terlalu lama tuk ditunggu
           Saat mereka tersipu malu
           Tersipu dengan pipi merah, karena telah lama tak melihat paras dia
           Dia si pembuat rindu

Kaleidoskop 2014

       Tahun 2014 bukanlah hanya sekedar tahun biasa dalam hidup ini. Begitu banyak tersirat arti dan pengalaman berarti diangka 2014, mulai dari hal-hal sederhana yang mengajarkan tentang kehidupan, baik dari suka dan dukanya hingga hal spektakuler yang baru ditahun ini aku rasakan. Bagaimana tidak ketika semua pengalaman yang perdana aku dapatkan semua datang pada tahun hebat ini, 2014. Benar, dari hal seputar kuliah, organisasi, bahkan asmara hingga banyak hal yang tak dapat dirinci disini. Semua itu tak lepas dari semua usaha dan kesempatan yang ada, maka pantaslah diri ini memunajatkan rasa syukur kepada Allah Ta’ala atas semua nikmat.

Rabu, 26 November 2014

Refleksi Doa pada Aksara

Pukul 05:37
Aku berada dibagian paling atas bangunan ini.
Kurasakan dingin
Pagi yang menerbangkan embun-embun putih
Kulihat fajar
Yang dengan anggun memancarkan rona kemerahan
Kuhirup udara
Pepohonan yang menari lembut yang mengeluarkan aroma asri
Kunikmati semua yang tersaji oleh semesta yang terasa oleh diri

         Aku hidup dalam sejuta kenikmatan
         Aku berdiri diatas kebahagian yang dunia tawarkan
         Aku dijamin tumbuh bersama fasilitas Tuhan

Pagi ini doa baik ku munajatkan
Setelah semalam kepenuhi relung pikirku dengan teori dan konsep
Setelah malam hingga pagi kuhabiskan untuk hafalkan sintesa
Setelah mataku lelah melihat ratusan skema
Setelah pikirku penat karena filosofi dan ilmu
Berharap Sang Maha Pendengar mengijabah doa hambanya yang hina
Berikanku kemudahan saat duduk tegang pada bangku usang kelas

Amin

Sabtu, 01 November 2014

Kultur Negeri Indahku

Ragam dan mozaik keindahan dari berbagai bentuk dan macam budaya negeri ini sungguh teramat kaya dan sarat akan filosofi leluhurnya. Dari Sabang hingga Marauke sana terhampar ribuan jenis kebudayaan negeri kita, negeri kaya akan budayanya heterogen.

Beberapa waktu lalu saya bersama rekan-rekan penerima beasiswa Djarum angkatan 30 berkumpul di Semarang, Jawa Tengah dalam rangka kegiatan Nation Building. Dalam kegiatan ini, sesuai namanya Nation Building maka kegiatannya adalah pembangunan bangsa / negara, dan yang diangkat adalah pembungan dalam aspek budaya bangsa. Selama 5 hari kami dikenalkan dan dilatih pada budaya bumi dewata, budaya asli Bali. Saya kagum dibalut kebanggaan pada bumi Indonesia ini, betapa tidak, budaya negeri ini yang merupakan buah keseluruhan pemikiran manusia dari peradaban terdahulu yang diciptakan, dihasilkan, dan diwujudkan dalam bentuk seni nyata.


Jumat, 17 Oktober 2014

Mahasiswa Antitesa (Ruang Kelas)

Kini aku menggenggam pulpen
Sembari mengukir kata
Dari keadaan ruang dan waktu saat ini
Aku ingin deskripsikan
Sebuah kondisi ruang kelas
Ruang yang katanya berjuta ilmu beterbangan disini
Yang kini tengah dimuat oleh dinginya udara

Sabtu, 06 September 2014

Excited Camp In Putrajaya, Malaysia.

            Tak lepas dari ingatan gue tentang kemeriahan dan pengalaman sangat awesome di negeri Jiran sana saat mengikuti program Nusantara Leadership Camp 2014 yang dilaksanakan di Putrajaya. Hehehe, kita mulai dari awal ya, awal banget malah.
            Kemarin gue di tag di satu kiriman facebook oleh Bang Doni, yang isinya tentang seleksi ILC dan NLC 2014 yang bakal diadain di Depok dan Putrajaya. Atas dasar pengen ngisi waktu saat mudik aja, gue pun inisiatif untuk ikut. Kurang lebih tiga hari gue ngelengkapin seluruh bahan seleksi mulai dari CV, esai, dan social enterprenuership canvas, semua udah kelar oke, dan kiriiiiiim. Saat pengumuman tiba, gue lupa tanggal berapanya kalo gak salah satu minggu setelah gue ngirim ntu semua berkas. Daaaaaan, berita bahagiapun datang, gue ada di posisi kelima saat itu dari empat puluh peserta lain, mengharukan dan membahagiakan sekali yaaa, hehe.
            Oke dengan modal itu, akhirnya semua yang diperlukan pra kegiatan udah gue siapin semua termasuk ongkosnya, walaupun minim sih, duuuuh. Akhirnya tanggal 21 agustus 2014 pukul 21:45 ane flight dari Palembang ke Jakarta dengan meninggalkan perkuliahan gue selama satu minggu kedepan, haaalah gapapa kali yee, haha. Landing di Jakarta sekitar pukul 22:45 disambut oleh partner gue dari Kalimantan si Hariadi dan dari Marauke si Hari, sama-sama hari. Haha. Mereka berdua adalah peserta ILC-NLC yang lulus juga, kita sebelumnya udah janjian bakal ketemuan. Karena kita-kita bakal dijemput oleh panitianya besok subuh, akhirnya kita bertiga tidurnya di lantai-lantai didepan terminal depature, haha maklum kita salah, karena kita udah keluar dari airport jadinya ga bisa tidur dimusola bhaha. Esoknya sekitar jam tiga subuh kita ditelpon oleh rekan peserta yang lain yakni Ilham dan Abdul dua mahasiswa asal Sumut, untuk ngisi  waktu nyampe dijemput akhirnya kita ngobrol-ngobrol ajaa gitu. Dan pukul 05:00 pagi kita dijemput oleh panitianya, oleh mbak Rindi dengan Bikun langsung deh kita menuju ke Depok karena pukul 08:00 kita udah mulai ada acara dari DPR RI. Setelah nyampe di Depok kita langsung ke Wisma Makara letakin barang sama bersih-bersih gitu. Setelah selesai kita langsung Auditorium FISIP UI (Gue lupa nama auditoriumnya), lanjut dengan penyampaian materi tentang pilar-pilar kebangsaan oleh wakil ketua DPR RI. Setelah selesai, lanjut malamnyaa kita delegasi Indonesia latihan, latihan apa? Latihan buat pesembahan budaya yang akan ditampilin di Malaysia nanti. Dan gue main Angklung, keren kan? Haha. Pentas budaya dengan persembahan tarian, perwayangan dan angklung dengan lagu Jaranan. Semuaaa selesai begitu cepat :p dan akhirnya kita pulang ke Wisma buat istirahat karena besoknya kita bakal flight pagi, pagi banget malah K.

Nusantara Leadership Camp

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti program ini, sala satu program pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan di Putrajaya, Malaysia. Yang diselenggarakan oleh kerajaan Malaysia dalam hal ini adalah Kementerian Komunikasi dan Multimedia (KKMM) Malaysia. Kegiatan yang dilakasanakan pada 23 agustus hingga 28 agustus 2014 yang diikuti oleh para mahasiswa terpilih dari berbagai negara yakni Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand. Ini merupakan salah satu program pelatihan terbaik yang pernah saya ikuti, betapa tidak dalam program ini kami disajikan dengan hal-hal yang bersifat sangat dasar hingga kompleks yang harus dimiliki oleh para pemimpin di negeri ditataran  negara melayu, yang disampaikan langsung oleh para ahli dan praktisi yang concern dalam bidangnya. Kegiatan merupakan pengalaman berharga bagi setiap peserta termasuk saya. Selain program training, dalam program ini juga kami mengenal kultur dan karakter negara lain termasuk juga kedekatan personal dengan para peserta lain. Menjadi lebih meriah lagi dikala pelatihan ini deselipkan dengan rangkaian acara games dan discuss yang semakin memacu semangat para peserta training.

Selasa, 19 Agustus 2014

Urgensi Hubungan Ekonomi antar Bangsa Serumpun

Oleh : Rozy Ahimsyah Pratama

       Negara di dunia tanpa basis ekonomi yang stabil & mendominasi hanyalah sebatas tataran wilayah yang dijadikan tempat untuk bermukim oleh penduduk. Ekonomi adalah sebagai instrumen motor penggerak roda kegiatan yang dilakukan negara dan penduduknya. Dan perekonomian secara makro adalah menjadi tolok ukur akan kesejahteraan negara serta menjadi dasar akan semua aspek-aspek kehidupan (politik, sosial, budaya, dst) yang akan terbentuk dan dibentuk oleh para subjek negara. Dalam konteks Indonesia, ekonomi merupakan tonggak utama dalam menjaga keselarasan dan kesejahteraan kepada rakyatnya, Kini ekonomi Indonesia berjalan stabil dengan pertumbuhannya sebesar 4-6% setiap tahun. Tentulah para pelaku ekonomi tak boleh puas dengan keadaan ini karena keadaan seperti ini masih dapat untuk dioptimalkan serta masih banyak isu-isu ekonomi baik regional bahkan internasional yang harus diselesaikan.

Rabu, 23 Juli 2014

Sikap BEM Seluruh Indonesia Pasca Penetapan oleh KPU


Sikap BEM Seluruh Indonesia Pasca Penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih oleh KPU

Pernyataan Prabowo Subianto menarik diri dari proses Pilpres yang sedang berlangsung menuai kontroversi di masyarakat. Dugaan kecurangan Pilpres secara terstruktur, sistemik, dan massive yang tidak ditindaklanjuti dengan serius oleh KPU disampaikan sebagai dalil penarikan diri tersebut. Akhirnya perang wacana digaungkan di berbagai media.

Masih ada riak-riak di masyarakat berupa wacana deligitimasi KPU terkait pernyataan Prabowo Subianto. Sementara ajakan untuk legowo bagi elit politik dan pendukung koalisi Merah Putih sudah banyak disampaikan oleh berbagai pihak.

Melihat fenomena tersebut, aliansi BEM Seluruh Indonesia perlu memberikan sikap demi menjaga keutuhan bangsa dan kepastian hukum di negara kita. Secara konstitusi sudah ada hasil yang ditetapkan siapa presiden dan wakil presiden terpilih. Sehingga kiranya perlu ada penguatan berupa klarifikasi terbuka oleh KPU atas political statement yang disampaikan Prabowo Subianto. Artinya masalah wacana ini harus diselesaikan dengan segera.

Minggu, 13 Juli 2014

Aku Berkicau

Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama
Saat senja,
Aku bersuara

                    Wahai semesta …
                    Aku ingin bercerita
                    Menceritakan yang selama ini terbenam dalam jiwa
                    Jiwa yang sering termenung dalam kesah
                    Jiwa yang sering tersenyum dalam ceria
                    Maka dengarlah!

Wahai dunia …
Aku ingin bercakap
Bercakap tentang eloknya hidup ini
Hidup yang penuh dengan lubang tantangan
Hidup yang penuh dengan indahnya perjuangan
Maka dengarlah !

                    Wahai adinda …
                    Aku ingin berkata
                    Menyatakan semua tentangku padamu
                    Padamu dimana aku menjadi bayang
                    Padamu dimana perasaanku telah matang
                    Maka dengarlah !

Wahai Tuhan …
Aku ingin bermunajat
Memunajatkan apa yang ingin dipinta dalam sanubari
Sanubari yang selalu terlena nikmat duniawi
Sanubari yang selalu ingin dekat pada sang pengasih
Maka ijabahlah !


Senandung Pada Mendung

Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama

Sang surya bersembunyi dibalik awan kelam
Udara dingin kian merasuk tulang
Ini permainan alam
Membuat alam semakin gilang

Nyamannya mata ketika memandang
Memandang eloknya daun bergoyang
Ditemani sejuk angin berhembus
Sayu pun terhapus

Kicauan burung berseri-seri
Yang singgah pada pohon yang menari
Sebagian insane inginkan ini

Aku menatap langit membawa asa
Asa penuh pesona

Aku berharap terbang kesana
Sembari berdoa untuk kita

Meski ku pahami ini fatamorgana
Meski ku sadari ini maya
Ingin rasanya terus bahagia

Sabtu, 12 Juli 2014

PEMUDA

Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama

Wahai pemuda  bangsa
Bangun dan bangkit
Buka matamu
Lihat tanah ibu
Tanah ibu pertiwi

Kini tanah kita terinvasi
Bukan karena asing atau koloni
Tapi saudara pribumi
Asli dalam negeri

Mereka penuh dusta nan cerdik
Mereka pandai namun licik
Tatanan negeri mereka obrak-abrik

Bangun kawan
Jadilah mentari pagi
Keluar dari jeratan leka dan malas
Jadilah bak perwira
Perwira di bumi pertiwi
Demi teman, sahabat, dan keluargamu

Demi negeri mu, demi bangsa mu, demi Indonesia.


Aku, Kau, dan Kontradiksi


   Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama


    Kau oase ditengah gurun 
    Kau madu dalam racun
    Kau cahaya dikala gulita
    Kau suara dalam kata     

Kau syahdu dalam kebisingan
Kau logika yang membodohkan
Kau rasi kebenaran dalam kebingungan
Kau pelangi yang menghapus kelamnya awan

    Aku terbakar dalam dinginnya lakumu
    Aku membeku dalam hangatnya senyummu
    Aku pecundang namun pemenang
    Pemenang atas mu kelak, karena hatimu kan ku sandang

Dirimu kebahagian ku penawar pilu
Kendati kau duga ini rancu

Semua ini yang ku mau

DIA

Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama

Terang mentari menyusuri tiap jengkal tanah
Bunga mawar masih merekah
Pun langit masih biru
Hilanglah semua pilu

    Namun aku mendiam
    Terlamun dan teringat
    Gadis yang selalu memikat
    Yang  indah dalam rasa hasrat
    Terpesonalah yang menjadi akibat

Pekat hitam rambut panjangnya
Menyusuri mimik wajah indahnya
Sumringah senyumnya
Melekat padu pada parasnya
Tatapan tajam mata eloknya
Gila aku jadinya

    Aku terbuai dalam gelora khayalan
    Dan meminta Tuhan tuk menyatukan
    Seraya aku berusaha wujudkan
    Demi bahagia, tatkala dimasa depan
    Demi dia
    Hanya dia

Jumat, 11 Juli 2014

Hati dan Puisi

Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama

Kicauan pipit bersenandung
Ayam pun berkokok
Aksara kini mulai terangkai
Hendak melukiskan suasana hati

                  Pernah gulita menjadi teman
                  Pernah diam menjadi kawan
                  Aku tenggelam dalam bosan
                  Tak tau bagaimana diri menyampaikan pesan

Mampu ku hanya menulis
Bisaku hanya berandai
Tak peduli apakah tersampai

                  Pulpen tegak dalam genggaman
                  Kertas putih tergores tinta
                  Tinta yang menggambar kata
                  Kata pun mulai terangkai dalam sajak
                  Sajak berkombinasi menjadi puisi

                  Itulah iklim hati diri ini, puisi.

Dungunya Aku

Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama

Aku terbelenggu dalam lamunan
Dihembus desiran angin jelang hujan
Terbayang bagaimana tentang kita akan
Mungkinkah kita berpadu dimasa depan

Aku tahu
Mungkin kau tak pernah inginkan ku
Aku tahu
Mungkin salahku inginkan mu
Aku tahu
Dan selalu tahu

Andai dirimu tahu
Gelora rasa ini tak pernah padam dalam sanubari
Kau kan selalu ada dalam naluriku
Batin senantiasa tersiksa karena rindu
Relakan kau sendiri kini, dungunya aku


Ingin Ku

Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama

Kala sore dingin
Aku melepaskan semua aksara dalam tulisan
Tulisan tentang yang aku ingin
Yang tak pernah terucap oleh lisan

Kutatap langit-langit
Cuma satu hal terbesit
Masa depan inginku bersamamu
Yang aku yakin itu walau semu

Tiap waktu pertanyaan tentangmu kian timbul dalam fikir
Tiap waktu dalam malamku ku habiskan dengan memandangmu
Memandang dari berkas memoriku tentang kamu
Tentang kita, yang inginku mendekat


Perasaan yang dipendam ini
Selalu merisih hati dan diri
Ku tak berani ungkapkan ini
Itu yang aku sadari kini

Kamu yang terpatri dalam sanubari
Yang selalu membelenggu hati
Aku mencinta namun benci
Benci bila kamu dekat dengan lain lelaki

Karena kamu dinamika indah kehidupan
Itu yang menjadikan  kamu sangat berkesan
Karena kamu kian melintas tatkala malam
Itu yang menjadikan kamu sangat mendalam
Kamu, kamu yang diingin

Walau semua tampak imaginer

Jumat, 02 Mei 2014

Pelatihan Manajemen Organisasi Kemahasiswaan Tingkat Nasional 2014

Berawal dari kekecewaan dan kesedihan bahwasanya saya tidak lolos pada Forum Indonesia Muda (FIM 16), Namun Tuhan ada cara lainnya menggantinya, Bahkan dengan hal yang jauh lebih spekta. Ya, kesempatan untuk menjadi delegasi Universitas Sriwijaya dalam Pelatnas Manajemen Organisasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 21 april 2014 saya terbang menunu Jakarta kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan rombongan peserta. Lokasi pelatihannya di Hotel Promenade dikawasan Cihampelas dan berlasung selama 6 hari. Dalam kegiatan ini begitu banyak hal benefit yang saya dapatkan, ilmu-ilmu  yang sebelumnya jarang disampaikan oleh pembicara lokal dalam kegiatan serupa  dan yang belum menempati ruang-ruang ilmu di cakrawala fikir ini.

Minggu, 13 April 2014

Hati-hati Bila Menarik Uang di ATM BNI Gerbang UNSRI

Hati-hati jika menarik uang dari ATM BNI gerbang UNSRI (kampus Indralaya) pada saat akhir pekan (sabtu-minggu). Kenapa?

Saya sudah dua kali mengalami dan menemui orang-orang yang berlagak mencurigakan yang menghampiri saya dan yang kedua saya alami hari ini (13/04/14). Mencurigakan? Ya, orang (sindikat, red) ini selalu menemui saya dengan bertanya dan minta tolong untuk mentransfer uang atau menarik uang dari rekening saya kemudian dia menggantinya dengan uang tunai.

Terus apa yang membuat saya membuat artikel seperti ini? Saya mengajak rekan sekalian untuk waspada, karena dikhawatirkan orang yang bermodus seperti ini mempunyai niat tidak baik.

Jika kalian menganggap hal ini adalah wajar, saya ingin bertanya.

Sabtu, 05 April 2014

Backpacker to Teluk Kiluan, Lampung Selatan


Kiluan Bay

Satu minggu yang lalu saya dan teman-teman satu kost (Adam, Ari, Dio ,& Widi) pergi backpacker-an ke Teluk Kiluan (Lampung Selatan, Selat Sunda). Memang kepergian ini terbilang dadakan, tapi karena hasrat yang emang mau banget jadinya nekat berangkat kesana.

Diri ini terpukau dan terpanah melihat keindahan alam dan bawah air disini. Betapa tidak, melihat laut nan jernih dengan warna kebiruannya, pasir putih sepanjang pantainya, karang-karang dengan ikan-ikan indah yang mengelilinginya, habitat alami lumba-lumba, dan masih banyak yang lainnya.