Jumat, 17 Oktober 2014

Mahasiswa Antitesa (Ruang Kelas)

Kini aku menggenggam pulpen
Sembari mengukir kata
Dari keadaan ruang dan waktu saat ini
Aku ingin deskripsikan
Sebuah kondisi ruang kelas
Ruang yang katanya berjuta ilmu beterbangan disini
Yang kini tengah dimuat oleh dinginya udara

Penatarku berdiri dengan spidol di tangan tuanya
Dengan kacamata dan khasnya beliau memaparkan
Tutur kata yang sarat ilmu beliau sampaikan
Pun dengan media ilmu dari tayangan komputer jinjingnya

Tapi,
Lain hal dengan anak didiknya
Ada yang terbuai dalam kalimat-kalimat ilmu yang dilontarkan beliau
Terbuai namun tak paham

Ada juga yang pulas dalam dengkurannya
Mendengkur bak ruang ini kamarnya

Ada yang berbincang dengan seriusnya
Berbincang tentang hal paradoksal dari ilmu ruang kelasku

Ada yang ceria dalam senda guraunya
Gurau yang melupakan hirau

Ada yang asik dengan telepon genggamnya
Telepon yang menjelmakan ia sebagai individual

Namun,
Dosenku terus mengajar dan tak hiraukan semua,

Dalam relung akal ku timbul ayat tanya ;
“Mengapa dan bagaimana bisa?”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar