Sabtu, 12 Juli 2014

Aku, Kau, dan Kontradiksi


   Oleh: Rozy Ahimsyah Pratama


    Kau oase ditengah gurun 
    Kau madu dalam racun
    Kau cahaya dikala gulita
    Kau suara dalam kata     

Kau syahdu dalam kebisingan
Kau logika yang membodohkan
Kau rasi kebenaran dalam kebingungan
Kau pelangi yang menghapus kelamnya awan

    Aku terbakar dalam dinginnya lakumu
    Aku membeku dalam hangatnya senyummu
    Aku pecundang namun pemenang
    Pemenang atas mu kelak, karena hatimu kan ku sandang

Dirimu kebahagian ku penawar pilu
Kendati kau duga ini rancu

Semua ini yang ku mau

4 komentar:

  1. Seseorang yang buat penyair mencinta dalam aksara kelak akan menjadi alasan penyair berpuisi diatas air mata :" ditunggu karya-karya selanjutnya..

    BalasHapus
  2. No komen deh mantep mas..
    Terus berkarya yaa ehee

    BalasHapus