Tidak
ada yang kebetulan di dunia ini. sungguh tak ada yang kebetulan di
dunia ini. ada sebab, ada akibat. Inilah Sunatullah. Inilah hukum alam.
Apel jatuh dari pohonnya karena buahnya yang sudah matang atau pohon itu
ditiup angin atau dahan tempat buah itu berada di hinggapi burung.
Manusia meninggal karena sakit, atau karena sudah sangat tua, atau
karena mengalami kecelakaan, atau dibunuh orang, atau bunuh diri. Selalu
ada alasan logis kenapa sesuatu terjadi di dunia ini. perubahan,
penciptaan, bahkan penghancuran selalu melewati proses. Inilah
Sunatullah. Inilah hukum alam. Akan tetapi….
Selalu ada pesan di balik semua peristiwa
Selalu ada hikmah dari setiap hal yang terjadi
Selalu ada rahasia Allah dalam setiap kejadian yang terjadi di muka bumi ini.
Demikian
halnya dengan musibah. Banjir, tsunami, gunung meletus, gempa bumi,
adalah sebentuk pesan yang ingin disampaikan Allah kepada hambaNya.
Pesan ini hanya disampaikan kepada hambaNya yang paling Ia cintai.
Pesan ini hanya disampaikan kepada hambaNya yang bersayahadat akan tetapi kadang lupa kepadaNya
Pesan ini hanya disampaikan kepada hambaNya yang mengaku Islam akan tetapi tak jarang meninggalkan kewajibannya
Pesan
ini hanya disampaikan kepada hambaNya yang terkadang tengah memilih
jalan menuju neraka, tetapi Dia tetap memanggilnya untuk kembali
Pesan ini hanya diberikan kepada hambaNya yang hatinya masih memiliki secercah nurani dan belum mengeras membatu.
Karena, begitulah besar cintaNya kepada hamba-hambaNya yang beriman kepadanya
Karena,
Dia Sang Pemberi janji dan pasti akan menepatinya, “…dan Akulah yang
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (Al-Baqarah ayat 160).
Layaknya
seorang ibu yang selalu memanggil anaknya “Nak, mainnya jangan
jauh-jauh ya….” dan ketika si anak bermain terlalu jauh, sang ibu akan
mencarinya.
Cinta Allah lebih besar daripada itu. Tak ada pembandingnya. Dan tak ada keraguan.
Ketika
si anak bermain sangat jauh sekali, dan ia pulang lebih lama dari
biasanya, sang ibu akan memarahi anaknya. Marahnya ibu bukan karena ia
benci. Marahnya ibu karena ia sayang. Ia takut kehilangan anak yang
paling ia cintai. Ia berharap dengan kemarahannya, si anak akan mengerti
bahwa “Ibu pikir kamu kenapa-napa, Nak…”
Cinta
Allah, Sayang Allah kepada hambanya lebih besar daripada itu. Tak ada
pembandingnya. Ia memberikan pelajaran, Ia memberikan peringatan, Ia
meberikan apa yang kita sebut musibah kepada hamba yang Ia sayangi.
Berharap, si hamba mengerti bahwa “Betapa Aku mencintaimu…” dan berharap
sejauh apapun si hamba lupa denganNya, suatu saat nanti, sebelum ajal
menjemput, ia akan kembali ke jalanNya. Ke Jalan CintaNya…
Indonesia…
Negeri muslim terbesar di dunia…
Negeri penuh bencana…
Negeri penuh musibah…
Negeri penuh ujian…
Negeri penuh cobaan…
Bukan karena Allah tak sayang…bukan karena Allah tak cinta…
Dia
sang Penguasa langit dan bumi, mudah baginya menurunkan malapetaka,
musibah di negeri paling kafir sekalipun. Agar orang-orang yang sudah
jelas-jelas mendurhakaiNya, mandapat balasan secepatnya.
Tapi, sudah jelas dalam firmanNya…
“Sesungguhnya
orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau
tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman” (Al-Baqarah ayat 6).
“Dan
perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti
penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain
panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab
itu) mereka tidak mengerti” (Al-Baqarah ayat 171).
“Dan
kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya
Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang
melata pun akan tetapi Allah menangguhkan mereka, sampai waktu tertentu;
maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Melihat hamba-hamba-Nya.” (Q.s. Fathir: 45).
“Dan
Tuhanmulah Yang Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat. Jika Dia
mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan
azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu yang mereka
sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung daripadanya.” (Q.s.
al-Kahfi: 58).
“Dan
janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian
tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya
Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah
dosa mereka, dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (Q.s. Ali Imran:
178).
“Dan Aku tangguhkan mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.” (Q.s. al-A‘raf: 183).
Bagi
Allah, negeri ini bukanlah negeri para kaum kafir. Negeri ini bukanlah
negeri yang hati, mata, dan telinga umatnya tertutup.
Inilah rahasia Allah dalam musibah yang diturunkanNya…
Meletusnya G. Kelud tertulis jelas di Al-Quran.
Tanggal 13 Bulan 2 (Surat 13 ayat 2):
“Allah-lah
Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan
bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. ALLAH
MENGATUR URUSAN (Makhluk-Nya), MENJELASKAN TANDA-TANDA (Kebesaran-Nya),
supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”
Meletus Jam 22:49, 22:50 (Surat 22:49-50) :
Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya Aku adalah seorang PEMBERI PERINGATAN YANG NYATA kepadamu.”
Maka ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SALEH, BAGI MEREKA AMPUNAN DAN REZKI YANG MULIA.
Tahun 2014 (Surat 20:14) :
“Sesungguhnya
Aku ini adalah ALLAH, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka
SEMBAHLAH AKU dan DIRIKANLAH SHALAT untuk MENGINGAT AKU.”
— SUBHANALLAH —
Inilah peringatan yang NYATA dari ALLAH SWT.
Karena
cintaNya lah, musibah ini ada. Karena jika Allah sudah tak cinta, maka
negeri ini akan dijadikan semakmur-makmurnya, sehingga membuat manusia
yang ada di dalamnya lupa selupa-lupanya kepadaNya, hingga pada
akhirnya, azab nerakalah tempat berdiamnya.
Karena manusia…
Adalah tempatnya lupa…
Adalah tempatnya khilaf…
Bertaubat bila sudah tertimpa musibah…
Bertaubat bila merasa umur sudah tak lama…
Tapi manusia lah yang dijadikan khalifah di muka bumi ini, makhluk pilihan diantara semua makhuk paling tunduk kepadaNya…
Bukannya Allah tak cinta, justru karena cintaNya lah, bencana ini ada…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar