Sabtu, 15 Februari 2014

Dosa dan dosa

Perkataan dosa berasal dari bahasa sansekerta, yang dalam bahasa arabnya disebut az-zanbu, al-ismu atau al-jurmu. Menurut istilah ulama fukaha (ahli hukum islam) dosa adalah akibat tidak melaksanakan perintah Allah SWT yang hukumnya wajib dan mengerjakan larangan Allah yang hukumnya haram. Ulama fukaha sepakat bahwa dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam dengan hukuman dunia, azab di akhirat, dan dilaknat oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW .Para pelaku dosa akan mendapat penghapusan dosa apabila dia bertobat sungguh – sungguh ( tobat nasuha ). Hal ini sesuai penegasan Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Tahrim, 66:8 atau Al-Imran 3:193, juga Rasulullah Saw bersabda, Artinya:

“Orang yang bertobat dari dosanya, seperti orang yang tidak berdosa.”


Siapa yang tak punya dosa? Sebenarnya agak segan menulis tentang dosa ini. Walaupun ini sudah urusan umum. Tak lain karena saya adalah manusia yang masih bergelimang dosa.
Dosa, begitu mudahnya dilakukan setiap hari. Melalui hati dan pikiran yang berwujud dalam tindakan oleh panca indera. Dosa demi dosa tercipta. Ada rasa sesal tapi berulang kembali dilakukan. Kapankah akan berakhir dosa ini atau minimal semakin berkurang?

Ada Kesadaran untuk Menjadi Baik

Sudah jelas, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Begitulah kehidupan di dunia. Karena manusia memang tidak lepas dari kesalahan. Masalahnya adalah ada yang mau menyadari dan mau berusaha mengubah kesalahannya. Ada yang tak mau menyadari dan terus berlubang dalam kesalahannya. Walau terus melakukan kesalahan, tapi selagi masih bisa menyadari kesalahannya dan ada kesadaran untuk menjadi baik. Tentu masih ada harapan. Ibarat cita-cita bila waktunya tiba akan tercapai jua.
Kehidupan kita di dunia memang sejatinya adalah untuk bertransformasi kembali kepada keutuhan Diri. Dunia adalah ibarat tempat bagi kita bersekolah dan menuju kepada kelulusan. Untuk lulus pastinya perlu melalui ujian dan kita membutuhkan nilai-nilai baik dengan berusaha tidak terjebak dalam dosa lagi.

Bisakah Berhenti dari Dosa?

Pertanyaan sulit dan menantang. Bisakah kita membebaskan diri dari perbuatan dosa? Sebab dosa sudah begitu nikmat bagi kita selama ini.
Karena hati yang tak terpelihara dan pikiran yang tak terkendali, melalui anggota tubuh kita sibuk melakukan dosa dari waktu ke waktu. Lalu menjadi kebiasaan atau sifat kita. Bahkan bisa bertahan sampai menjelang ajal.
Tetapi pasti ada harapan kita akan dapat berubah dan tidak terus-terusan terjerumus dalam dosa. Seperti berbohong, mencuri, membunuh, maksiat, iri-dengki, menyakiti, membenci, marah, durhaka, dan masih banyak lagi.
Kita yakin tentu bisa, karena setiap manusia sudah dikarunia senjata untuk memerangi dosa-dosa itu. Yakni Hati Nurani. Selain ini adalah kitab suci dimana terdapat ilmu-ilmu penangkal terhadap segala dosa.

Muak Terhadap Dosa ?

Bisakah pada waktunya perbuatan dosa menjadi sesuatu hal yang menjijikan, sehingga akan membuat kita muak untuk melakukannya?
Satu keyakinan saya : BISA!

Waullahua'lam ,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar