Perkataan dosa berasal dari bahasa sansekerta, yang dalam bahasa arabnya disebut az-zanbu, al-ismu atau al-jurmu. Menurut istilah ulama fukaha (ahli hukum islam) dosa adalah akibat tidak melaksanakan perintah Allah SWT yang hukumnya wajib dan mengerjakan larangan Allah yang hukumnya haram. Ulama fukaha sepakat bahwa dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam dengan hukuman dunia, azab di akhirat, dan dilaknat oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW .Para pelaku dosa akan mendapat penghapusan dosa apabila dia bertobat sungguh – sungguh ( tobat nasuha ). Hal ini sesuai penegasan Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Tahrim, 66:8 atau Al-Imran 3:193, juga Rasulullah Saw bersabda, Artinya:
“Orang yang bertobat dari dosanya, seperti orang yang tidak berdosa.”
Siapa yang tak punya dosa? Sebenarnya agak segan menulis tentang dosa ini. Walaupun ini sudah urusan umum. Tak lain karena saya adalah manusia yang masih bergelimang dosa.
Dosa, begitu mudahnya dilakukan setiap hari. Melalui hati dan pikiran yang berwujud dalam tindakan oleh
panca indera. Dosa demi dosa tercipta. Ada rasa sesal tapi berulang
kembali dilakukan. Kapankah akan berakhir dosa ini atau minimal semakin
berkurang?
Ada Kesadaran untuk Menjadi Baik
Sudah jelas, setiap orang pasti pernah
melakukan kesalahan. Begitulah kehidupan di dunia. Karena manusia memang
tidak lepas dari kesalahan. Masalahnya adalah ada yang mau
menyadari dan mau berusaha mengubah kesalahannya. Ada yang tak mau
menyadari dan terus berlubang dalam kesalahannya. Walau terus melakukan kesalahan,
tapi selagi masih bisa menyadari kesalahannya dan ada kesadaran untuk
menjadi baik. Tentu masih ada harapan. Ibarat cita-cita bila waktunya
tiba akan tercapai jua.
Kehidupan kita di dunia memang
sejatinya adalah untuk bertransformasi kembali kepada keutuhan Diri.
Dunia adalah ibarat tempat bagi kita bersekolah dan menuju kepada
kelulusan. Untuk lulus pastinya perlu melalui ujian dan kita membutuhkan
nilai-nilai baik dengan berusaha tidak terjebak dalam dosa lagi.
Bisakah Berhenti dari Dosa?
Pertanyaan sulit dan menantang. Bisakah
kita membebaskan diri dari perbuatan dosa? Sebab dosa sudah begitu
nikmat bagi kita selama ini.
Karena hati yang tak terpelihara dan
pikiran yang tak terkendali, melalui anggota tubuh kita sibuk melakukan
dosa dari waktu ke waktu. Lalu menjadi kebiasaan atau sifat kita.
Bahkan bisa bertahan sampai menjelang ajal.
Tetapi pasti ada harapan kita akan
dapat berubah dan tidak terus-terusan terjerumus dalam dosa. Seperti
berbohong, mencuri, membunuh, maksiat, iri-dengki, menyakiti, membenci,
marah, durhaka, dan masih banyak lagi.
Kita yakin tentu bisa, karena setiap
manusia sudah dikarunia senjata untuk memerangi dosa-dosa itu. Yakni
Hati Nurani. Selain ini adalah kitab suci dimana terdapat ilmu-ilmu
penangkal terhadap segala dosa.
Muak Terhadap Dosa ?
Bisakah pada waktunya perbuatan dosa menjadi sesuatu hal yang menjijikan, sehingga akan membuat kita muak untuk melakukannya?
Satu keyakinan saya : BISA!
Waullahua'lam ,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar