Nabi SAW adalah manusia—bahkan makhluk—teragung, sejatinya kecintaan
kepada beliau juga harus menempati kedudukan yang paling tinggi—tentu
setelah kecintaan kepada Allah Swt.—dibandingkan dengan kecintaan kepada
selain beliau. Dengan kata lain, seseorang belum dikatakan
sungguh-sungguh mencintai Rasulullah saw. jika ia masih menomerduakan
kecintaan kepada beliau di bawah kecintaan kepada selain beliau.
Bagi seorang Muslim, kecintaan pada semua itu sejatinya tidak mengalahkan kecintaan kepada Rasulullah saw. Artinya, ia akan selalu mendudukkan rasa cintanya kepada Rasulullah pada urutan pertama—tentu setelah rasa cintanya kepada Allah Swt.
Mari kita merenungkan firman Allah Swt. berikut:
Bagi seorang Muslim, kecintaan pada semua itu sejatinya tidak mengalahkan kecintaan kepada Rasulullah saw. Artinya, ia akan selalu mendudukkan rasa cintanya kepada Rasulullah pada urutan pertama—tentu setelah rasa cintanya kepada Allah Swt.
Mari kita merenungkan firman Allah Swt. berikut: