Jumat, 10 Mei 2013

HATI-HATI DENGAN MEDIA !


Foto: HATI-HATI DENGAN MEDIA!

Hari ini sudah banyak media elektronik, terutama televisi yang memberitakan perjuangan Densus 88 dalam memberantas "Teroris". Mereka menggunakan atribut lengkap bak pahlawan dan pasukan elit khusus, namun memborbardir peluru hanya untuk menangkap warga sipil terduga "Teroris".

Sejatinya kalau mereka ingin benar2 memberantas teroris, silahkan pergi ke Daerah rawan seperti Papua untuk memberantas OPM demi kesatuan NKRI. Namun akan banyak alasan mereka karena dibalik itu banyak kepentingan didalamnya. Jika NKRI harga mati yang diserukan masyarakat, akan sia-sia kalau Pemerintah memilah milih arti Teroris. Catatan pilu sejarah bagi para founding father.

Televisi dengan mudah menstir dan mengemudikan pikiran kita kepada stigma para penguasa dan para pengusaha. Berhati-hati dengan media dan berlindunglah dari fitnah akhir. Mari jadi warga yang cerdas teman-teman, masih ada harapan untuk kita benar-benar merdeka, dan memang hanya Allah swt yang dapat melindungi kita seperti dalam Piagam Jakarta "atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa" dan asas KETUHANAN, DENGAN KEWAJIBAN MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUKNYA.

Sekali lagi, berhati-hatilah dengan media, terutama TELEVISI. Segera cari tahu kebenarannya, ingatkan keluarga kita akan banyaknya fitnah dalam bentuk konspirasi.

#WakeUpGeneration -HA-

Hari ini sudah banyak media elektronik, terutama televisi yang memberitakan perjuangan Densus 88 dalam memberantas "Teroris". Mereka menggunakan atribut lengkap bak pahlawan dan pasukan elit khusus, namun memborbardir peluru hanya untuk menangkap warga sipil terduga "Teroris".


Sejatinya kalau mereka ingin benar2 memberantas teroris, silahkan pergi ke Daerah rawan seperti Papua untuk memberantas OPM demi kesatuan NKRI. Namun akan banyak alasan mereka karena dibalik itu banyak kepentingan didalamnya. Jika NKRI harga mati yang diserukan masyarakat, akan sia-sia kalau Pemerintah memilah milih arti Teroris. Catatan pilu sejarah bagi para founding father.

Televisi dengan mudah menstir dan mengemudikan pikiran kita kepada stigma para penguasa dan para pengusaha. Berhati-hati dengan media dan berlindunglah dari fitnah akhir. Mari jadi warga yang cerdas teman-teman, masih ada harapan untuk kita benar-benar merdeka, dan memang hanya Allah swt yang dapat melindungi kita seperti dalam Piagam Jakarta "atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa" dan asas KETUHANAN, DENGAN KEWAJIBAN MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUKNYA.

Sekali lagi, berhati-hatilah dengan media, terutama TELEVISI. Segera cari tahu kebenarannya, ingatkan keluarga kita akan banyaknya fitnah dalam bentuk konspirasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar