Kamis, 14 Januari 2016

Kami Muak dan Bosan


(Oleh Taufik Ismail)

Dahulu di abad-abad yang silam Negeri ini pendulunya begitu ras serasi dalam kedamaian Alamnya indah, gunung dan sungainya rukun berdampingan, pemimpinnya jujur dan ikhlas memperjuangkan kemerdekaan Ciri utama yang tampak adalah kesederhanaan Hubungan kemanusiaanya adalah kesantunan Dan kesetiakawanan Semuanya ini fondasinya adalah Keimanan Tapi, Kini negeri ini berubah jadi negeri copet, maling dan rampok, Bandit, makelar, pemeras, pencoleng, dan penipu Negeri penyogok dan koruptor, Negeri yang banyak omong, Penuh fitnah kotor Begitu banyak pembohong Tanpa malu mengaku berdemokrasi Padahal dibenak mereka mutlak dominasi uang dan materi Tukang dusta, jago intrik dan ingkar janji Kini Mobil, tanah, deposito, dinasti, relasi dan kepangkatan, Politik ideologi dan kekuasaan disembah sebagai Tuhan Ketika dominasi materi menggantikan tuhan Kini Negeri kita penuh dengan wong edan, gendeng, dan sinting Negeri padat, jelma, gelo, garelo, kurang ilo, manusia gila kronis, motologis, secara klinis nyaris sempurna, infausta Jika penjahat-penjahat ini Dibawa didepan meja pengadilan Apa betul mereka akan mendapat sebenar-benar hukuman Atau sandiwara tipu-tipuan terus-terus diulang dimainkan Divonis juga tapi diringan-ringankan Bahkan berpuluh-puluh dibebaskan Lantas yang berhasil mengelak dari pengadilan Lari keluar negeri dibiarkan Dan semuanya itu tergantung pada besar kecilnya uang sogokan Di Republik Rakyat Cina, Koruptor Dipotong kepala Di kerajaan arab saudi, Koruptor Dipotong tangan Di Indonesia, Koruptor Dipotong masa tahanan Kemudian berhanyutanlah nilai-nilai luhur luar biasa tingginya Nilai Keimanan, kejujuran, rasa malu, kerja keras, tenggang rasa, pengorbanan, Tanggung jawab, ketertiban, pengendalian diri, Remuk berkeping-keping Akhlak bangsa remuk berkeping-keping Dari barat sampai ke timur Berjajar dusta-dusta itulah kini Indonesia Sogok Menyogok menjadi satu, Itulah tanah air kita Indonesia Kami muak dan bosan Muak dan bosan Kami Sudah lama Kehilangan kepercayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar