Selasa, 14 Januari 2014

Pekan Gebyar Silampari 2014 | Dari Pusing Hingga Refreshing

“Pekan Gebyar Silampari 2014”. Iya itu adalah tema kegiatan atau agenda rutin tahunan IKMS Lubuklinggau Universitas Sriwijaya. Dari kegiatan inilah, yang menjadi aspek inti dalam pembentukan hubungan kekeluargaan dan pertemanan kami agar lebih erat. Mulai dari pekerjaan menjadi konseptor, hingga menjadi eksekutor telah kami lakukan dalam kegiatan ini. Keluh yang memenuhi benak & letih yang menyelimuti diri adalah ‘makanan’ kami selama pra dan kegiatan berlangsung, dimulai dari Donor Darah, Turnamen Futsal, dan Seminar & bedah kampus. Namun semua itu terbayarlah sudah, output yang kami dapatkan lebih dari sekedar, tapi rasa senang dan bangga yang telah berhasil menyelenggarakan acara seperti ini. Kami tidak hanya berperan sebagai  EO, tapi dibalik itu terselip tujuan  untuk mengimprove keinginan dan kemampuan kaula muda pelajar kota tercinta ini.

Senin, 06 Januari 2014

Belajar Taat

Taat itu nggak gampang buat dilakukan.


Inget nggak dulu waktu masih kecil, pas lagi asik-asiknya main, tiba-tiba kedenger  teriakan Ibu buat nyuruh kita belajar. Tapi kenapa sih Ibu sampai segitunya, sampai harus teriak-teriak dulu buat nyuruh kita belajar?


Soalnya, waktu itu kita masih anak-anak. Dan namanya anak-anak itu belum ngerti betul apa pentingnya belajar. Tapi, biarpun nyokap sampai teriak begitu, kita akhirnya mau denger apa yang dibilang nyokap.


Lepaskan Beban Diri

Katanya kalau sudah lama nggak olah raga badan jadi cepat pegal. Nah, persis banget kayak yang saya alami akhir-akhir ini. So, biar bugar sepanjang hari saya mau olah raga lagi ah.

Ya..  paling nggak seminggu sekali lah. Pilihan saya adalah lari pagi karena murahnya itu lho heheheh.

Keesokan harinya saya sudah siap lari pagi. Saya pakai kaos yang nyaman buat olah raga plus celana training. Biar nggak bosan di jalan dan bisa sambil dengar lagu, terus siapa tahu tiba-tiba ada temen saya nelpon, saya nggak lupa bawa HP. Hmm…Saya jadi ingat sama ibu penjual gado-gado yang enak di perempatan jalan dekat komplek, sebaiknya saya membawa dompet. Eh, kalau  ibu penjual gado-gadonya lagi pulang kampung  dan tidak jualan, gimana ya? Kalau begitu saya perlu bawa cemilan sendiri. Hmm.. apalagi ya?!  Bawa novel seru! Siapa tahu ada sebuah taman yang bisa dipakai buat duduk-duduk santai sambil baca novel. Eits, jangan lupa sama buku harian juga. Soalnya tulis menulis itu perlu, apalagi ini pengalaman  setelah sekian lama nggak olah raga.

Kamis, 02 Januari 2014

"Ulah Campur Tangan Tuhan"

99% usaha keras 1% kejeniusan (?)

Yaa,, itu lah yang saring dibicarakan tentang seorang tokoh ternama, seseorang yang penemuan-penemuannnya sangat berguna, hingga abad ini. Thomas Alpha Edison. Pemikiran orang-orang jaman sekarang ini, faktor kesuksesan hanya lah dengan berupa “usaha”. Dengan usaha keras, kita akan mencapai kesuksesan yang kita cita-citakan. Itulah pemikiran yang ada sekarang ini. adahal kesuksesan tidak hanya berbanding lurus terhadap kurva “usaha”. Banyak faktor lain yang sangat menentukan untuk kesuksesan. Namun yang akan saya bahas sekarang ini adalah faktor “Keberuntungan” (red : nasib). 

Persahabatan


Persahabatan itu seperti tangan dengan mata..
Saat tangan terluka, mata menangis...
Saat mata menangis, tangan menghapusnya..

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Carut Marut & Ketidakadilan Birokrasi Universitas Sriwijaya

"..........melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..........”


Kutipan Pembukaan UUD 1945 di atas sudah sangat sering kita dengarkan sejak dibangku Sekolah Dasar, dan itu diucapkan pada setiap momentum upacara penaikkan bendera merah putih. Jika kita renungkan kembali kalimat tersebut, para founding father negara ini ingin menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan, dan negara dalam hal ini pemerintah wajib membiayainya. Sehingga tidak mengherankan ketika pemerintah memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD meskipun masih jauh panggang dari pada api. Ketentuan tersebut termaktub dalam Pasal 31 UUD 1945.

Semarak Duka UNSRI Dengan Uang Kuliah Tinggi (UKT)


Pemerintah indonesia melalui MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA dalam PERMENDIKBUD NO 55 TAHUN 2013 pasal 5 yang berbunyi "Perguruan tinggi negeri tidak boleh memungut uang pangkal dan pungutan lain selain uang kuliah tunggal dari mahasiswa baru program Sarjana (S1) dan program diploma mulai tahun akademik 2013 – 2014." pendidikan adalah hak dasar manusia yang seharusnya bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa melihat kasta kekayaan. namun realita yang dilihat banyak mahasiswa angkatan 2013 menjerit seakan-akan UKT menjadi momok yang sangat menakutkan. kebijakan UKT yang digadang-gadang sebagai solusi biaya kuliah murah hanyalah fatamorgana belaka yang disajikan kepada kita. bahkan Banyak pihak yang terkecoh bahwasanya dengan adanya UKT mereka diuntungkan dengan ketiadaan biaya pangkal diawal sehingga terkesan lebih murah padahal dalam kenyataannya biaya yang mereka bayar sama saja bahkan mahal.