Minggu, 27 Desember 2015

Kementerian Luar Negeri BEM KM UNSRI


KEMENTRIAN LUAR NEGERI BEM KM UNSRI, KONSTRUKTOR JARINGAN STRATEGIS.
Kalimat yang mengatakan bahwasanya kampus merupakan sebuah minatur nyata dari sebuah negara sangat sering didengung-dengungkan orator dalam setiap penyampaiannya. Struktur dan desain yang ada pada kampus benar mencerminkan dari setiap hal yang ada dalam proses penyelenggaran negara. Salah satu syarat negara adalah wilayah teritori, samalah halnya didalam kampus. Untuk menjalankan roda pemerintahan diperlukan pemerintahan ataupun pemangku kepentingan (Stakeholder), sama halnya didalam kampus. Pun nahkoda pada proses berbangsa dan bernegara yang dipimpin oleh seorang presiden, terepresentasikan juga didalam kampus.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai salah satu pilar replika dari suatu negara yakni pemerintahan (eksekutif). Konsepsi dan garis besar BEM sama halnya dengan pemerintahan suatu negara. Dipimpin oleh seorang presiden, terdiri dari beberapa kementerian/bidang/departemen, kesatuan inilah yang menjalankan roda pemerintahan kampus. Presiden pun tidak sendiri, ia didampingi oleh wakil presiden dan jajaran kabinet yang merupakan komposisi yang telah disusun untuk membidangi masing-masing kementerian. Setiap kementerian yang ada pada kelembagaan BEM bertanggung jawab terhadap TUPOKSI masing-masing. Namun, saya mencoba untuk mengangkat salah satu kementerian pada tulisan ini yaitu kementerian luar negeri tanpa bermaksud ‘underestimate’ kementerian/bidang yang lain.
            Tidak asing lagi nama kementerian luar negeri ataupun kementerian eksternal dalam struktur dan desain dalam setiap kelembagaan BEM mengingat memang beberapa fungsi strategis ada pada kementerian/bidang ini. Sama halnya dengan sebuah negara, kementerian luar negeri lingkup kerjanya berada diluar negara yang berperan menjalankan fungsi-fungsinya sesuai dengan kepentingan negaranya. Sangat menarik untuk ditulis dan diangkat dalam sebuah tulisan tentang kementrian luar negeri (Kemenlu) BEM ini baik secara implisit maupun eksplisit.
Kemenlu hadir sebagai salah satu faktor ‘Empowering’ didalam lembaga eksekutif mahasiswa. Beperan menjalankan apa yang saya sebut sebagai pembentuk jaringan dan relasi strategis, hal seksi inilah yang membuat kehadiran kementerian bidang ini memiliki bargaining lebih. Dengan Kemenlu istilah biologis yakni Symbiosis Mutualism bisa kita gunakan. Kenapa demikian?. Karena semua yang terjadi dalam lingkup internal dan eksternal kampus dapat saling berhubungan memberikan timbal balik positif. Dari sisi kelembagaan BEM (internal), Kemenlu membuat segala sesuatu untuk dirancang untuk Go Public, sedangkan dari sisi eksternal Kemenlu membuat segala sesuatu yang bersifat eksternal ditempatkan disetiap pos-posnya dan menjadi representasi kecil kepentingan BEM Universitas dan Mahasiswa didalamnya. Dengan kata lain Kementerian Luar Negeri adalah sebagai corong untuk menciptakan iklim profitable yang esensial.
Berangakat dari hal di atas, membuat setiap kita harus mengembangkan rentangan sayap kita dan terbang tidak hanya ditataran universitas melainkan keluar kebih luas lagi. Mengutip statement Kurniawan (2012) “BEM UI besar karena memang mereka dekat kepada pusat pemerintahan, BEM UGM besar karena memang di sana dekat dekat kraton Yogyakarta yang memang sudah harum namanya.” Substansi dari kutipan ini adalah untuk memacu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang lain termasuk BEM Universitas Sriwijaya terpancing gelora semangat dan gerakannya untuk lebih besar dan berpengaruh lagi dengan hal-hal inventif dan solutif yang ditawarkan. Namun tetap sendi kelembagaan BEM tidak ditunjang dari dari satu atau beberapa kementerian semata diperlukan kesinambungan dan sinergisitas tiap-tiap kementerian untuk menciptakan ritme kerja yang terarah dan progresif.

Lubuklinggau, 27 Desember 2015.

Rozy Ahimsyah Pratama.
Menteri Luar Negeri BEM KM UNSRI 2015/2016

Selasa, 16 Juni 2015

Love at First Sight

Percayakah kalian "Cinta pandangan pertama" ? Sebagian kita mengatakan iya terhadap pertanyaan ini. Mengatakan dan menasbihkan itu cinta pada pandang pertama. Benarkah itu? Adakah hadirnya cinta diawal dua insan bertemu pada awal jumpa?

Ah, standarisasi cinta kalian rendah sekali. Atau kalian salah menyalah artikan definisi antara cinta, suka,  dan ketertarikan?. Cinta tak akan pernah hadir dalam kurun singkat, dia hadir ditengah kenyamanan dan kebiasaan. Bagaimana bisa Ia hadir ketika baru berupa bayang di matamu dan belum sempat naik ke fikirmu apalagi turun ke sanubari mu. Rasa dari Cinta sangat menakjubkan walaupun definisi cinta subjektif namun setiap insan akan merasa dentuman cinta yang akan meledak-ledak di kala Ia hadir bukan hanya sebatas rasa diawal jumpa.


Ketahuilah kawan, Cinta datang pada hati yang suci, hadir tanpa duga dan tak peduli rupa, beda dengan ketertarikan yang kerap dilandasi nafsu dan sesaat. Cinta tak hadir begitu singkat, Ia datang setelah fase-fase wajibnya terlampaui.



Rabu, 25 Maret 2015

JALAN RUSAK, DUA RIBU MAHASISWA UNSRI GELAR AKSI DI GEDUNG DPRD SUMSEL

Lebih dari seribu lima ratus mahasiswa gelar aksi di DPRD SUMSEL.
Hari ini, rabu-25 maret 2015 massa aksi yang terdiri tak kurang dari seribu lima ratus mahasiswa turun kejalan menyuarakan apa yang selama ini menjadi kesah oleh para mahasiswa yang notabennya sebagai pengguna jalan mayoritas di Jalintim Palembang - Inderalaya. Setelah sebelumnya gagal beraudiensi dengan orang nomor satu provinsi ini, Alex Noerdin, terkait ketidaknyamanan mahasiswa selaku pengguna jalan. Maka hari ini kami meneriakkan lirih derita dan keprihatinan akan kondisi jalan yang layak disebut sebagai jalan dihadapan wakil rakyat yang terhormat.
Meskipun sempat terjadi insiden saling pukul dan dorong antara massa aksi dan petugas keamanan kepolisian di pelataran depan gedung, namun hal ini tak menyurutkan keinginan tuk terus bersuara guna menuntut hak2 sebagai rakyat dan pengguna jalan.
Alhamdulillah, 5 poin nota kesepahaman terkait untuk perbaikan dan sarana Jalintim Palembang-Inderalaya disepakati oleh pimpinan DPRD SUMSEL dan kepala dinas pemprov yg berwenang menangani kasus ini. Dan akan merealisasikan MOU itu dalam kurun dua bulan ke depan. Semoga dapat terealisasikan, amin.
Kini tugas kita mengawasi jalannya tuntutan dari MOU hari ini, apabila tidak dijalankan kita siap turunkan massa aksi lebih dari ini.
HIDUP MAHASISWA!
Terimakasih aksi hebat hari ini,
GARDA SRIWIJAYA (Gerakan aksi dan diskusi Sriwijaya) dan Seluruh BEM Fakultas.

Sabtu, 14 Maret 2015

Solo Backpacker To Thailand & Malaysia

Pada kesempatan kali ini saya ingin menuangkan kedalam kata dan kalimat seputar perjalanan solo backpacker yang beberapa minggu lalu baru saya lakukan. Perjalanan itu berlangsung selama delapan hari, dimulai pada tanggal 28 Januari 2015 hingga 5 Februari 2015. Benar, benar adanya ini adalah perjalanan perdana solo backpacker saya. Meskipun sebelumnya saya pernah ke Malaysia dalam rangka program pelatihan dari kerajaan Malaysia, namun dalam hal merasakan sensasi perjalanan pribadi belumlah terasa benar. Atas dasar ini dan karena ingin mengetes keberanian saya saya putuskan untuk “Start” solo backpack tersebut.
Rabu pagi saya flight gunakan maskapai Air Asia untuk pelancongan kali ini, dapart dari Palembang dan arrived di KLIA2 pada pukul 12 siang waktu setempat. Percaya tidak percaya kaki ini telah tidak berdiri lagi di tanah pertiwi namun tengah berdiri ditanah rumpun sebelah, Malaysia. Saya putuskan menghabiskan hari itu di menara kembar Petronas. Senja sore menikmati tingginya menara kembar anggun itu dengan desiran air yang menari-nari ditaman belakang yang diiringi lagu romance, sangat indah. Telah puas, saya kembali ke KL Sentral untuk lanjutkan trip ini ke Thailand, benar tujuan saya adalah  Provinsi Phuket dengan destinasi utama untuk mengikuti Tour Phi Phi Island untuk menikmati salah satu spot keindahan surga laut dan bawah air dunia. Perjalanan itu menggunakan kereta api, tepat pukul 12 siang saya sudah di Hatyai, memasuki provinsi paling selatan Thailand. Dari Hatyai gunakan mini van untuk menuju Phuket. Setelah 9 jam perjalan, tibalah saya di Phuket tepatnya di Patong. Budaya barat dan dunia malamnya Thailand sangat kental disini, di Bangla Road setelah saya injakan kaki lepas turun dari van tadi. Bermodalkan 1100 bath saya dapatkan hostel yang terjangkau untuk menginap selama 3 malam, Backpacker Sauna and Hostel Capsul namanya. Kamar-kamar semua berbentuk kubus kapsul kurang lebih berukuran 2 X 2 X 2 meter, cukup nyaman dan unik. Phuket, Patong adalah daerah yang meberikan banyak pembeajaran dan pengalaman bagi saya, bagi masa muda saya, membuka cara berpikir saya, meilhat banyak ragam budaya dan perbedaan, cakrawala ilmu sosial dan berpikirku telah meluas. Selama 3 hari di Patong saya gunakan untuk mendatangi tempat-tempat famous disini, seperti : Phi phi Island, Wat Chalong, Big Buddha, Bangla Road, belasan pantai – pantai cantik dan bersih. Saya rasakan surga dunia di Phuket ini, namun saya harus pandai membawa diri. Dunia malam barat, ladyboy Thailand, wanita-wanita pekerja seks, bir dan alkohol adalah hal yang harus dijaga untuk tidak masuk terlalu jauh. Namun, dengan itu mataku, cara berpikirku, pengalamanku, terbuka dan bertambah olehnya. Awesome experiences of Phuket Trip. Banyak sekali perbedaan, budaya, agama, ras yang membuat saya lebih arif dalam bersikap dan melihat perbedaan.
Setelah 4 hari di Thailand saya habiskan sisa waktu trip solo backpack ini ke Kuala Lumpur Malaysia, menikmati kecanggihan dari modernnya transportasi public disini, bersihnya kota, ramahnya penduduk, mewahnya bangunan, serta eksotiknya tempat-tempat destinasi wisata. Tinggal beberapa malam di guest house disekitar China Town, Petalling. Sama halnya dengan di Thailand saya habiskan waktu disini untuk mengunjungi tempat-tempat wisata famous dari Kuala Lumpur seperti Twin Tower dan Batu Caves, namun yang berbeda disini saya membelanjakan uang sisa ringgit saya untuk memberika buah tangan untuk dibawa pulang ke Indonesia. Mencari souvenir di Pasar Seni adalah ide yang pas. Tak terasa telah tujuh hari saya habiskan waktu untuk berlibur di negeri tetangga, hingga baru sadar besok pagi harus pulang ke Indonesia.

Paginya, pukul 08:00 waktu setempat saya flight menuju Palembang dari KLIA2. Sungguh ini merupakan perjalanan sangat luar biasa. Saya akan jadikan ini sebagai rutinitas saya dikala ada waktu senggang dan dana lebih, melihat banyak pesona dan benefit dari perjalan semacam ini, mungkin esok dengan Asean, Asia, Eropa, Amerika bisa solo lagi atau bersama teman, sahabat, atau pasangan. Amin.

Dibawah adalah sedikit dari gambar ataupun moment yang saya abadikan dari perjalanan ini.